Senin, 07 Juli 2008

Sindikat Mural Merdeka


Sindikat Mural Merdeka adalah sebuah kelompok seni rupa yang mencoba untuk intens berkarya di dunia seni khususnya street art ataupun public art khususnya mural, karena sejak awal sesuai dengan namanya Sindikat Mural Merdeka memang lebih memfokuskan diri pada seni mural dan mencoba untuk tetap eksis dengan pilihan ini, karena menurut kami lukisan dinding (mural) yang biasanya berukuran besar yang dikerjakan sebagai sebuah karya kelompok memungkinkan kami untuk belajar bekerja sama dan berinteraksi antar individu dalam mengerjakan sebuah karya tanpa harus kehilangan identitas kami masing-masing. Sampai saat ini Sindikat Mural Merdeka telah banyak terlibat dalam berbagai proyek seni rupa, diantaranya event Breaking The Record. Pemecahan rekor mural terpanjang versi MURI di Pekan Raya Jakarta, R Uang Kaget event performance dan pameran independent Sindikat Mural Merdeka, Midnight Show event Vestival Mural bersama Jogja Mural Forum Jogjakarta, aktif di berbagai event mural baik di Jogjakarta maupun diluar Jogjakarta serta aktif dalam proyek-proyek independent yang dikerjakan Sindikat Mural Merdeka sendiri secara berkala. Selama ini Sindikat Mural Merdeka banyak mengerjakan tema-tema yang lebih mengarah kearah tema social tanpa harus memihak kepentingan suatu kelompok tertentu selain kepada bahasa ungkap dan visi kami sendiri. Saat ini Sindikat Mural Merdeka mencoba untuk menjalin komunikasi yang lebih luas baik dengan masyarakat maupun dengan sesama penggiat seni, khususnya seni publik melalui karya yang kami kerjakan. Oleh karena itulah kami mencoba untuk menawarkan sebuah kerja sama, berinteraksi dan berdiskusi dalam sebuah proyek seni rupa sebagai upaya untuk menjalin komunikasi serta menghidupkan seni itu sendiri.

SINDIKAT MURAL MERDEKA : manifesto
Kini kami berupaya memberikan kontribusi lebih terhadap dunia street art yang kami lihat semakin didominasi keberadaan graffiti yang lebih jauh berkembang sebagai vandalisme, kami melihat gejala ini sebagai sebuah penyeragaman yang akan dengan mudah menemukan jalan menuju stagnasi karena tiadanya sebuah variasi dalam hal ini sebuah counter terhadap vandalisme itu sendiri, oleh karenanya kami memandang diperlukan sebuah “media” yang akan mampu memberikan keseimbangan terhadap bentuk street art yang tengah berkembang sekarang ini. Ketika graffiti dan vandalisme telah menggurita sedemikian dahsyatnya sehingga pemerintah kota merasa perlu untuk menerbitkan serangkaian perundangan maupun dengan cara yang lebih lunak untuk menjinakkan mereka dengan cara merangkul para pelaku vandalisme kedalam sebuah proyek tata kota untuk mengerjakan kerja melukis dinding kota dengan pesan-pesan layanan masyarakat, maka kami memilih jalan untuk meberikan counter attack melalui sebuah bentuk yang lebih frontal dengan cara kami sendiri yakni melalui mural itu sendiri, hal ini bukan berarti mural lebih seksi daripada graffiti dan sebaliknya, namun kami lebih memandangnya sebagai media alternatif yang akan mampu memberikan ‘perlawanan’ melalui konteks street art itu sendiri. Dari sini kami mengembangkan serangkaian wacana dan teknis yang memungkinkan seni mural bekerja secara lebih efektif, cepat dan efisien dalam mengkounter vandalisme, kami mengandaikan bagaimana jika vandalisme dikounter balik dengan mural yang disini memposisikan diri sebagai sebuah aksi vandal terhadap vandalisme itu sendiri.